Peraturan Unik Restoran Ramen di Jepang, Pelanggan Dilarang Bermain Ponsel!

Jalanjalanmurah.web.id – Peraturan cukup unik dibuat oleh sebuah restoran ramen di Tokyo, Jepang.

Di mana restoran tersebut melarang pelanggannya bermain ponsel sambil makan, sebab hal tersebut akan menyita banyak waktu. Hal ini pun viral di media sosial.

Diketahui, restoran ramen Debu-chan menerapkan aturan tersebut dengan harapan para pelanggan dapat makan dengan cepat dan segera meninggalkan warung, sehingga orang lain yang ingin makan di situ tak harus mengantre lama.

Kota Kai, pemilik restoran Debu-chan mengaku, jika selama ini pelanggan menyantap semangkuk sup panas lebih lama dari biasanya, sebab mereka asik menonton video di ponsel sambil makan.

Bulan Maret lalu, Kai membuat kebijakan, di mana restorannya melarang pelanggan menggunakan ponsel ketika makan di jam-jam ramai pengunjung. Kebijakan ini pun menuai perhatian warganet di Jepang.

Dilansir dari CNN Travel,  Kai saat itu mengamati seorang pelanggan yang tidak mulai makan selama empat menit, pada saat jam sibuk. Pelanggan tersebut terlihat tengah menonton video di ponselnya ketika makanannya mendingin di depannya.

Walaupun hal ini dianggap remeh oleh sebagian orang, namun Kai merasa hal itu amat  penting. Sebab dia menyajikan ramen regional dari prefektur Hakata di Jepang bagian barat yang diciptakan khusus untuk orang yang tidak sabar.

Kai pun menjelaskan, bahwa mie tipis yang ia pakai hanya selebar satu milimeter, sehingga mie tersebut mudah melar dan jika dibiarkan terlalu lama. Apalagi menunggu empat menit saja bisa menyebabkan kualitas makanan menjadi buruk.

Restoran Debu-chan

Debu-chan merupakan restoran ramen yang cukup besar di Tokyo dengan kapasitas 33 kursi. Walau demikian, Kai menyebut bahwa pada saat jam-jam sibuk, tak jarang ada sekitar 10 orang yang harus mengantre untuk mendapatkan kursi.

Saat kursi sudah penuh dan Kai melihat orang-orang berhenti makan dan menatap ponsel mereka. Dia pun akan meminta mereka untuk berhenti melakukannya.

Kai memang tidak memasang tanda yang meminta pelanggan meletakkan ponsel mereka, namun dia akan langsung berbicara dengan pelanggan yang bersangkutan.

Kai menganggapp ramen bukanlah sekadar makanan, namun juga merupakan bentuk hiburan yang memiliki aturan-aturan tertentu.

Dia mengatakan, bahwa seperti halnya pepatah “ketika di Roma, berbuatlah seperti orang Romawi”, ramen mempunyai karakteristik yang harus dihormati dan diikuti.

Diketahui Debu-chan bukanlah satu-satunya restoran yang memperhatikan penggunaan ponsel selama makan.

Pada tahun 2017 lalu, gerai McDonald’s di Singapura juga meluncurkan kampanye “Telepon Mati. Bersenang-senanglah.”. gerai tersebut memasang loker ponsel di mana pelanggan bisa menyimpan perangkat mereka selama makan supaya mereka bisa fokus pada interaksi dengan keluarga dan teman.

Bukan hanya saat makan, beberapa wilayah di Jepang, seperti distrik Adachi di Tokyo, juga sudah membatasi penggunaan ponsel selama berjalan kaki atau bersepeda.

Author: pangeranbertopeng