Selama Pandemi, Kawah Ijen Buka Pukul 03.00 WIB

Jalanjalanmurah.web.id – Gunung Ijen terkenal dengan blue fire-nya yang muncul di Kawah Ijen. Fenomena alam yang mempesona ini hanya dapat dilihat pada malam hari.

Saat malam hari, dimana langit menjadi gelap, blue fire yang tampak seperti api biru akan terlihat dengan jelas di permukaan kawah.

Kawah Ijen at Banyuwangi - 1-Day Tour by Tour Banyuwangi Organizer - Quick  & Easy Booking with Traveloka, Your Lifestyle Superapp.

Inilah alasan mengapa sebelum pandemi melanda, pendakian Gunung Ijen buka mulai pukul 01.00 WIB. Bahkan, para pengunjung juga bisa datang lebih awal untuk menikmati fenomena blue fire.

Namun, kala pandemi melanda, harus ada batasan jarak dan menghindari kerumunan, jam buka Gunung Ijen pun berubah.

Jam buka Gunung Ijen yang semula pada pukul 01.00 WIB, kini dibuka mulai pukul 03.00 WIB, akibat pandemi Covid-19.

Tak dapat melihat fenomena blue fire

Blue Fire Ijen, Fenomena Api Biru dari Banyuwangi | JadiPergi

Oleh karena jam buka Kawah Ijen yang baru dibuka pukul 03.00 wib, para pengunjung pun tidak akan bisa melihat fenomena blue fire. Apalagi, perjalanan untuk mendaki Gunung Ijen kurang lebih 2-3 jam.

Di mana kemungkinan jika para pendaki naik mendaki pada pukul 03.00 WIB, mereka akan tiba di Kawah Ijen pada pukul 5 pagi. Mereka pun tidak akan dapat menyaksikan keindahan fenomena blue fire.

Bahkan untuk momen sunrise pun, pengunjung sudah tidak akan mendapatkannya di puncak Gunung Ijen, mereka akan mendapatkannya di tengah perjalanan menuju Kawah Ijen.

Namun, semua ini juga tergantung pada kecepatan berjalan. Jika cukup cepat, sunrise tetap bisa dinikmati di puncak.

Kawah Ijen Jawa Timur.

Pembatasan jam buka di kawasan Gunung Ijen dibuat untuk mengurangi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Gunung Ijen saat pandemi.

Di mana dapat menekan jumlah pengunjung datang agar Covid-19 tidak menyebar secara masif.

Sebenarnya, Gunung Ijen tidak bisa sepenuhnya tutup saat pandemi. Hal ini dikarenakan banyak orang yang penghasilannya bergantung oleh wisata Gunung Ijen. Contohnya saja, para penjual makanan, penjual sarung tangan, bahkan para pendorong troli.

Para pendorong troli akan mengantarkan para pebgunjung yang lelah dalam perjalanan untuk tiba di Kawah Ijen.

Mereka hanya perlu duduk manis di atas troli dan para pendorong troli akan mendorongnya sampai atas gunung.

Walaupun sudah tidak bisa menyaksikan fenomena blue fire, pemandangan yang diberikan oleh Gunung Ijen tetap cantik dan memesona dengan kawah yang berwarna biru terang.

 

Author: pangeranbertopeng