Jalanjalanmurah.web.id – Apakah kamu percaya dengan negeri dongeng? Lalu, apa yang muncul di benak kalian tentang negeri dongeng?
Jika kalian ingin mengetahui visualisasi wujud negeri dongeng di dunia nyata, kamu bisa melihatnya di sebuah desa bernama Giethoorn, Belanda.
Seperti yang kita ketahui, ketika bicara tentang wisata seindah negeri dongeng, nama pertama yang muncul mungkin adalah Austria.
Namun, tanpa kita sadari Belanda juga memiliki desa negeri dongeng yang tak kalah memesona. Uniknya, desa ini juga bebas dari polusi.
Giethoorn sendiri adalah desa yang ada di Overijsell, utara Belanda, sekitar 1-1,5 jam dari Amsterdam. Desa Giethoorn dibangun pada tahun 1230 dengan model kanal.
Desa Giethoorn hanya bisa dijelajahi dengan berjalan kaki dan menaiki perahu kecil, itulah mengapa Giethoorn mirip dengan Venesia.
Oleh karena itu, desa ini disebut juga Venice of North atau Venice of Netherland, karena setiap beberapa rumah dibuat seperti pulau-pulau kecil yang berseberangan.
Tidak sampai disitu, gaya arsitektur pada setiap rumah pun berbeda-beda. Dilihat dari tahun pembangunan desa, rumah yang ada disini masih banyak yang asli atau berumur ratusan tahun.
Perahu-perahu terpakir rapi dan tertambat di depan rumah. Jika malas naik perahu, ada 176 jembatan yang bisa gunakan untuk menjelajah desa tersebut.
Di sana, kita tidak akan menemukan suara berisik klakson dan asap kendaraan bermotor. Karena hal inilah, membuat Giethoorn terpilih jadi desa bebas polusi dunia.
Yang membuat desa ini terlihat seperti negeri dongeng karena keindahan taman-taman bunga yang ada di pinggir kanal. Kalian bisa menikmati indahnya bunga-bunga, namun jangan pernah kalian memerik bunga-bunga tersebut.
Desa ini sudah menjadi tempat wisata sejak lama. Penginapan dan restoran juga tersedia ditempat ini. Pemandangan yang diberikan pun cocok untuk pecinta fotografi karena sangat instagrammable.
Sebagai desa yangh berada di negara 4 musim, Giethoorn pun mengalami dinginnya salju.
Ketika musim salju tiba, sungai pun beku, perahu pun harus di simpan. Di sini, masyarakat akan memanfaatkan es di sungai untuk bermain ice skating.
Desa ini masih bisa diakses dengan kendaraan umum maupun pribadi. Namun, semua kendaraan hanya boleh sampai depan desa saja.