Jalanjalanmurah.web.id – Dalam beberapa bulan terakhir, air di Danau Kelimutu di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami perubahan warna. Wisatawan pun disarankan untuk menjaga jarak dari tepi danau.
“Perubahan warna (di Danau Kelimutu) jelas faktor utamanya karena aktivitas vulkanik,” jelas Ketua Pos Pengamatan Gunung Api Kelimutu, Irwan Ka Uman, mengutip dari Antara, Senin (8/7/2024).
Diketahui, Gunung Kelimutu sendiri merupakan gunung api tipe strato dengan tiga danau kawah yang dikenal sebagai Danau Kelimutu. Ketiganya yakni, Kawah I (Tiwu Ata Polo), Kawah II (Tiwu Ko’ofai Nuwamuri), dan Kawah III (Tiwu Ata Bupu).
Air pada ketiga danau kawah tersebut juga mempunyai warna berbeda-beda.
Melansir dari Kompas.com, Senin (10/6/2024), perubahan warna air dialami danau Kawah I, yakni perubahan dari biru kehijauan pada Selasa (14/5/2024) menjadi coklat kehitaman pada Rabu (22/5/2024).
Selanjutnya, dilansir dari Antara, Senin (8/7/2024), warna air di danau Kawah II juga mengalami perubahan warna dari biru muda jadi hijau tosca.
Dari pantauan visual, tampilan dan sebaran belerang pada permukaan air danau Kawah II khususnya terpusat di bagian tengah kawah.
Bukan hanya itu, Irwan menjelaskan, terdapat indikasi naiknya fluida magmatik ke permukaan berdasarkan sebaran belerang di permukaan danau kawah tersebut.
“Sebaran endapan belerang di permukaan air danau Kawah II juga menunjukkan aktivitas sistem magmatik-hidrotermal yang ada di bawahnya,” ujarnya.
Mengenai supai magma pun masih terjadi ke permukaan. Dari situlah, status Gunung Kelimutu masih di Level II atau Waspada.
Kini, bahaya yang berpotensi terjadi adalah erupsi freatik serta magmatik yang menghasilkan lontaran material dalam radius 250 meter.
“Sehingga kami rekomendasikan agar masyarakat atau pengunjung tidak berada di area kawah dalam radius 250 meter dari tepi kawah,” terangnya.
Balai Taman Nasional Kelimutu memberlakukan pembatasan pengunjung, sehubungan dengan aktivitas di gunung tersebut dan sebagai aspek keselamatan.
Selain itu, pengunjung juga diwajib untuk memakai masker, membawa air minum sendiri, serta mengikuti aturan jam kunjungan dari pukul 06.00 Wita sampai 12.00 Wita. Tak sampai di situ, aktivitas kunjungan pun harus disesuaikan dengan aktivitas terkini gunung tersebut.