Jalanjalanmurah.web.id – Hari Tri Suci Waisak merupakan perayaan penting bagi seluruh umat Buddha setiap tahunnya. Hal tersebut ditandai dengan banyak kegiatan yang dilakukan dalam memperingati hari suci ini di berbagai belahan dunia.
Di hari suci ini, umat Buddha diingatkan pada tiga perisiwa suci dalam kehidupan Buddha Gautama, kelahiran, pencapaian pencerahan sempurna, dan kemangkatan Sang Buddha. Tiga peristiwa tersebut terjadi pada hari purnama sidi, bulan Waisak.
Di Indonesia sendiri, perayaan Waisak sangat identik dengan ritual suci dan doa bersama yang dilakukan di Candi Borobudur, Jawa Tengah.
Sebelum pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia, disetiap negara memiliki cara mereka tersendiri untuk memperingati Hari Raya Waisak.
Dilansir dari Theculturetrip.com, berikut ini lima tradisi umat Buddha dalam merayakan Waisak:
1. China
Dilansir dari Pew Research Center pada 2 April 2015, setengah dari umat Buddha di seluruh dunia di tahun 2010 diperkirakan berada di China. Tercatat juga ada sebanyak 244 juta umat Buddha di negara tersebut.
China sendiri merupaka negara dengan populasi penganut agama Buddha Mahayana terbesar di dunia. Bahkan, warganya menamai hari lahir Sang Buddha sebagai Fódàn.
Di China, mereka merayakan hari suci Waisak di kuil Buddha dengan memberikan persembahan kepada para biksu dan menyalakan dupa.
Perayaan Hari Tri Suci Waisak difokuskan pada upacara Yùfójié, atau memandikan Buddha. Dan perlu kita ketahui uacara ini adalah hal yang umum di seluruh Asia.
Prosesinya adalah air beraroma harum yang telah diberkati akan dituangkan ke atas patung bayi Buddha yang jari telunjuk kanannya mengarah ke atas dan jari telunjuk kiri ke bawah menuju bumi mengacu pada kelahiran Pangeran Siddhartha Gautama atau Sang Buddha.
2. Jepang
Tidak hanya di China, Jepang pun juga merupakan salah satu negara dengan populasi penganut agama Buddha paling banyak di dunia. Setidaknya ada sebanyak 46 juta di tahun 2010 menurut Pew Research Center.
Di Jepang, mereka akan melakukan tradisi mengelilingi bunga teratai yang konon tumbuh dari tempat bayi Buddha berjalan.
Kemudian, para umat Buddha diundang datang ke kuil untuk memandikan patung Buddha. Di sana mereka akan menaburi patung dengan ama-cha, sejenis teh manis yang dibuat dengan berbagai macam daun hydrangea.
Selanjutnya mereka mengalungkan rangkaian bunga teratai di patung Buddha tersebut.
3. Thailand
Hari lahir Buddha atau Visakha Puja merupakan hari libur yang diperingati di Thailand. Di hari sudi tersebut, orang-orang akan berkumpul di kuil dan mendengarkan ceramah dari para biksu.
Mereka dapat merapal doa sekaligus mempersembahkan makanan, bunga, dan lilin. Hal ini dimaksudkan untuk melambangkan batasan dari kehidupan material.
4. India
Selanjutnya India, Hari Raya Waisak dikenal dengan sebutan Buddha Purnima atau Buddha Jayanthi. Penganut agama Buddha di sana merayakan Hari Raya Waisak dengan tradisi yang beragam dengan Kota Dharamsala sebagai pusat dari ajaran Buddha Tibet (Tibetan Buddhism).
Umat Buddha di India biasanya akan berpakaian putih dan pergi ke kuil untuk mendengar khotbah.
Tidak hanya itu, mereka juga akan menjalani pola makan vegetarian. Salah satunya mengonsumsi kheer, yaitu sejenis hidangan manis dari beras yang dimakan guna melambangkan persembahan bubur kepada Sang Buddha yang berpuasa saat muda.
5. Kamboja
Di Kamboja, hari Waisak disebut Visak Bochea dan merupakan hari libur nasional.
Dalam ajaran Buddha Theravada, bendera Buddha dikibarkan di atas kuil dan diarak di jalan-jalan oleh para biksu. Kemudian para biksu berparade membawa bunga teratai, lilin, dan dupa.
Masyarakat Kamboja penganut Buddha ini pun biasanya memberikan persembahan kepada para biksu.